MODEL PEMANFAATAN JARINGAN KOMPUTER
YANG EFEKTIF
UNTUK PENINGKATAN
PRODUKTIVITAS PADA JARINGAN LAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi komputer meningkat dengan
cepat, hal ini terlihat pada era tahun 80-an jaringan komputer masih merupakan
teka-teki yang ingin dijawab oleh kalangan akademisi, dan pada tahun 1988
jaringan komputer mulai digunakan di universitas-universitas,
perusahaan-perusahaan, sekarang memasuki era milenium ini terutama world wide
internet telah menjadi realitas sehari-hari jutaan manusia di muka bumi ini.
Selain itu, perangkat keras dan perangkat lunak
jaringan telah benar-benar berubah, di awal perkembangannya hampir seluruh
jaringan dibangun dari kabel koaxial,
kini banyak telah diantaranya dibangun dari serat optik (fiber optics) atau komunikasi tanpa kabel.
Dengan berkembangnya teknologi komputer dan
komunikasi suatu model komputer tunggal yang melayani seluruh tugas-tugas
komputasi suatu organisasi kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi
saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya, sistem seperti ini disebut
jaringan komputer (computer network).
Penggunaan
jaringan oleh masyarakat luas akan menyebabkan masalah-masalah sosial, etika,
dan politik. Internet telah masuk ke segala
penjuru kehidupan masyarakat, semua orang dapat memanfaatkannya tanpa memandang status
sosial, usia, jenis kelamin. Penggunaan internet tidak akan menimbulkan masalah
selama subyeknya terbatas pada topik-topik teknis, pendidikan atau hobi,
hal-hal dalam batas norma-norma kehidupan, tetapi kesulitan mulai muncul bila
suatu situs di internet mempunyai topik
yang sangat menarik perhatian orang, seperti politik, agama, sex. Gambar-gambar
yang dipasang di situs-situs tersebut mungkin akan merupakan sesuatu yang sangat
mengganggu bagi sebagian orang. Selain itu, bentuk pesan-pesan tidaklah
terbatas hanya pesan tekstual saja. Foto berwarna dengan resolusi tinggi dan
bahkan video clip singkatpun sekarang dapat dengan mudah disebar-luaskan
melalui jaringan komputer. Sebagian orang dapat bersikap acuh tak acuh, tapi
bagi sebgaian lainnya pemasangan materi tertentu (misalnya pornografi )
merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima.
Dalam mempelajari
macam-macam jaringan komputer terdapat dua klasifikasi yang sangat penting
yaitu teknologi transmisi dan jarak. Secara garis besar, terdapat dua jenis
teknologi transmisi yaitu jaringan
broadcast dan jaringan point-to-point
Jaringan broadcast memiliki saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama oleh semua mesin yang ada pada
jaringan.
Pesan-pesan berukuran kecil, disebut
paket, yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin-mesin lainnya.
Field alamat pada sebuah paket berisi keterangan tentang kepada siapa paket
tersebut ditujukan. Saat menerima paket, mesin akan mencek field alamat. Bila
paket terserbut ditujukan untuk dirinya, maka mesin akan memproses paket itu ,
bila paket ditujukan untuk mesin lainnya, mesin terserbut akan mengabaikannya.
Jaringan point-to-point terdiri dari
beberapa koneksi pasangan individu dari mesin-mesin. Untuk mengirim paket dari
sumber ke suatu tujuan, sebuah paket pad ajringan jenis ini mungkin harus
melalui satu atau lebih mesin-mesin perantara. Seringkali harus melalui baynak
route yang mungkin berbeda jaraknya. Karena itu algoritma rout memegang peranan
penting pada jaringan point-to-point.
Pada umumnya jaringan yang lebih kecil
dan terlokalisasi secara geografis cendurung memakai broadcasting, sedangkan
jaringan yang lebih besar menggunakan point-to-point.
Kriteria alternatif untuk
mengklasifikasikan jaringan adalah didasarkan pada jaraknya. Tabel berikut ini
menampilkan klasifikasi sistem multiprosesor berdasarkan ukuran-ukuran
fisiknya.
Tabel 1. Klasifikasi jaringan menurut jarak
Jarak
antar prosesor
|
Prosesor di tempat yang sama
|
Contoh
|
0,1
m
|
Papan
rangkaian
|
Data
flow machine
|
1
m
|
Sistem
|
Multicomputer
|
10
m
|
Ruangan
|
|
100
m
|
Gedung
|
Local
Area Network
|
1
km
|
Kampus
|
|
10
km
|
Metropolitan
Area Network
|
|
100
km
|
Negara
|
Wide
area Network
|
1.000
km
|
Benua
|
|
10.000
km
|
Planet
|
The
Internet
|
Dari tabel di atas terlihat pada bagian
paling atas adalah dataflow machine,
komputer-komputer yang sangat paralel yang memiliki beberapa unit fungsi yang
semuanya bekerja untuk program yang sama. Kemudian multicomputer, sistem yang
berkomunikasi dengan cara mengirim
pesan-pesannya melalui bus pendek dan sangat cepat. Setelah kelas multicomputer
adalah jaringan sejati, komputer-komputer yang bekomunikasi dengan cara bertukar data/pesan melalui kabel yang lebih
panjang. Jaringan seperti ini dapat dibagi menjadi local area network (LAN),
metropolitan area network (MAN), dan wide area network (WAN). Akhirnya, koneksi
antara dua jaringan atau lebih disebut internetwork. Internet merupakan salah
satu contoh yang terkenal dari suatu internetwork.
Local Area Network (LAN) merupakan
jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai
beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan
atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner)
dan saling bertukar informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya
berdasarkan tiga karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
Jaringan komputer Universitas
Muhammadiyah Semarang merupakan jaringan komputer yang tergabung dalam jaringan
INHERENT (Indonesian Higer Education
Network). Antar kampus
menggunakan jaringan nir kabel (wireless), sedangkan jaringan di dalam kampus
ada jaringan LAN kabel dan ada jaringan LAN nir kabel (wireless) menggunakan akses
poin untuk hot spot area.
Pemanfaatan LAN di UNIMUS saat ini
telah digunakan untuk otomatiasi perpustakaan yang disebut dengan LASER (Library Automatitation Service),
perpustakaan digital (Digital Library),
untuk administrasi akademik dan keuangann universitas, serta untuk
internet.
Kondisinya
saat ini masih nampak adanya kekurang efektivan pemanfaatan jaringan komputer
yang ada di Universitas Muhammadiyah Semarang. Oleh karena itu penulis
merasa tertarik unutuk mengadakan penelitian tentang efektivitas pemanfaatan
jaringan LAN di Unimus ini.
Gambar 1. Diagram Jaringan INHERENT Unimus
A.
Permasalahan
Infrastruktur jaringan komputer LAN di Universitas
Muhammadiyah Semarang dibangun dengan biaya yang relatif mahal dengan mendapat
dukungan dana dari program hibah INHERENT K3 Dirjen Dikti Depdiknas, namun pemanfaatannya dipandang masih kurang
efektif. Akses-akses data dan informasi masih terkesan parsial, oleh karena itu
penulis menemukan permasalahan-permasalahan sebagai berikut.
1.
Bagaimana realitas
pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas Muhammadiyah Semarang.
2.
Bagaimana tingkat
keefektifan pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas Muhammadiyah
Semarang.
3.
Bagaimana model
pemanfaatan jaringan komputer LAN Universitas Muhmmadiyah Semarang yang
efektif.
B.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
realitas pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas Muhammadiyah
Semarang.
2.
Untuk mengetahui
tingkat keefektifan pemanfaatan jaringan komputer LAN di Universitas Muhammadiyah
Semarang.
3.
Untuk mengetahui
model pemanfaatan jaringan komputer LAN Universitas Muhmmadiyah Semarang yang
efektif.
C.
KAJIAN TEORETIK
1. Pengertian LAN
Local Area Network (LAN) merupakan jaringan milik
pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama resource (misalnya, printer, scanner) dan saling bertukar
informasi. LAN dapat dibedakan dari jenis jaringan lainnya berdasarkan tiga
karakteristik: ukuran, teknologi transmisi dan topologinya.
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti
bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui
sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan
untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen
jaringan.
LAN seringkali menggunakan teknologih transmisi
kabel tunggal. LAN tradisional beroperasi pada kecepatan mulai 10 sampai 100
Mbps (mega bit/detik) dengan delay
rendah (puluhan mikro second) dan mempunyai faktor kesalahan yang kecil.
LAN-LAN modern dapat beroperasi pada kecepatan yang lebih tinggi, sampai
ratusan megabit/detik.
Sistem broadcast yang lain adalah ring, pada topologi ini
setiap bit dikirim ke daerah sekitarnya tanpa menunggu paket lengkap diterima. Biasanya
setiap bit mengelilingi ring dalam waktu yang dibutuhkan untuk mengirimkan
beberapa bit, bahkan seringkali sebelum paket lengkap dikirim seluruhnya.
Seperti sistem broadcast lainnya, beberapa aturan harus dipenuhi untuk
mengendalikan access simultan ke ring. IEEE 802.5 (token ring) merupakan LAN
ring yang populer yang beroperasi pada kecepatan antara 4 s.d 16 Mbps.
Berdasarkan alokasi channelnya, jaringan broadcast dapat
dibagi menjadi dua, yaitu statik dan dinamik. Jenis al;okasi statik dapat
dibagi berdasarkan waktu interval-interval diskrit dan algoritma round robin,
yang mengijinkan setiap mesin untuk melakukan broadcast hanya bila slot
waktunya sudah diterima. Alokasi statik
sering menyia-nyiakan kapasitas channel bila sebuah mesin tidak punya lgi yang
perlu dikerjakan pada saat slot alokasinya diterima. Karena itu sebagian besar
sistem cenderung mengalokasi channel-nya secara dinamik (yaitu berdasarkan kebutuhan).
Metoda alokasi dinamik bagi suatu
channel dapat tersentralisasi ataupun terdesentralisasi. Pada metoda alokasi
channel tersentralisasi terdapat sebuah entity tunggal, misalnya unit bus
pengatur, yang menentukan siapa giliran berikutnya. Pengiriman paket ini
bisa dilakukan setelah menerima giliran
dan membuat keputusan yang berkaitan dengan algoritma internal. Pada metoda
aloksi channel terdesentralisasi, tidak terdapat entity sentral, setiap mesin
harus dapat menentukan dirinya sendiri kapan bisa atau tidaknya mengirim.
2. Tipologi Jaringan
Topologi merupakan suatu pola hubungan antara terminal
dalam jaringan komputer. Pola ini sangat erat kaitannya dengan metode access
dan media pengiriman yang digunakan. Topologi yang ada sangatlah tergantung
dengan letak geofrapis dari masing-masing terminal, kualitas kontrol yang
dibutuhkan dalam komunikasi ataupun penyampaian pesan, serta kecepatan dari
pengiriman data.
a.
Point to Point (Titik ke-Titik).
Jaringan
kerja titik ketitik merupakan jaringan kerja yang paling sederhana tetapi dapat
digunakan secara luas. Begitu sederhananya jaringan ini, sehingga seringkali
tidak dianggap sebagai suatu jaringan tetapi hanya merupakan komunikasi biasa.
Dalam
hal ini, kedua simpul mempunyai kedudukan yang setingkat, sehingga simpul
manapun dapat memulai dan mengendalikan hubungan dalam jaringan tersebut. Data
dikirim dari satu simpul langsung kesimpul lainnya sebagai penerima, misalnya
antara terminal dengan CPU.
Gambar
2. Model jaringan point to point
b.
Star Network (Jaringan Bintang).
Dalam
konfigurasi bintang, beberapa peralatan yang ada akan dihubungkan kedalam satu
pusat komputer. Kontrol yang ada akan dipusatkan pada satu titik, seperti
misalnya mengatur beban kerja serta pengaturan sumber daya yang ada. Semua link
harus berhubungan dengan pusat apabila ingin menyalurkan data kesimpul lainnya
yang dituju. Dalam hal ini, bila pusat mengalami gangguan, maka semua terminal
juga akan terganggu.
Gambar
3. Model jaringan bintang
c.
Ring Networks (Jaringan Cincin)
Pada
jaringan ini terdapat beberapa peralatan saling dihubungkan satu dengan lainnya
dan pada akhirnya akan membentuk bagan seperti halnya sebuah cincin. Jaringan
cincin tidak memiliki suatu titik yang bertindak sebagai pusat ataupun pengatur
lalu lintas data, semua simpul mempunyai tingkatan yang sama. Data yang dikirim
akan berjalan melewati beberapa simpul sehingga sampai pada simpul yang dituju.
Dalam menyampaikan data, jaringan bisa bergerak dalam satu ataupun dua arah.
Walaupun
demikian, data yang ada tetap bergerak satu arah dalam satu saat. Pertama,
pesan yang ada akan disampaikan dari titik ketitik lainnya dalam satu arah.
Apabila ditemui kegagalan, misalnya terdapat kerusakan pada peralatan yang ada,
maka data yang ada akan dikirim dengan cara kedua, yaitu pesan kemudian
ditransmisikan dalam arah yang berlawanan, dan pada akhirnya bisa berakhir pada
tempat yang dituju.
Konfigurasi
semacam ini relative lebih mahal apabila dibanding dengan konfigurasi jaringan
bintang. Hal ini disebabkan, setiap simpul yang ada akan bertindak sebagai
komputer yang akan mengatasi setiap aplikasi yang dihadapinya, serta harus
mampu membagi sumber daya yang dimilikinya pada jaringan yang ada. Disamping
itu, sistem ini lebih sesuai digunakan untuk sistem yang tidak terpusat (decentralized-system),
dimana tidak diperlukan adanya suatu prioritas tertentu.
Gambar 4. model jaringan ring
d. Tree Network (Jaringan Pohon)
Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan
simpul (node). Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur
simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui
simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan
node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus
melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
Keungguluan
jaringan model pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang
dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk
kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain
dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul
yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada
dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini
relatif menjadi lambat.
Gambar 5. Model jaringan pohon
e. Bus Network
Konfigurasi lainnya dikenal dengan istilah bus-network,
yang cocok digunakan untuk daerah yang tidak terlalu luas. Setiap komputer
(setiap simpul) akan dihubungkan dengan sebuah kabel komunikasi melalui sebuah
interface. Setiap komputer dapat berkomunikasi langsung dengan komputer ataupun
peralatan lainnya yang terdapat didalam network, dengan kata lain, semua simpul
mempunyai kedudukan yang sama.
Dalam
hal ini, jaringan tidak tergantung kepada komputer yang ada dipusat, sehingga
bila salah satu peralatan atau salah satu simpul mengalami kerusakan, sistem
tetap dapat beroperasi. Setiap simpul yang ada memiliki address atau alam
sendiri. Sehingga untuk meng-access data dari salah satu simpul, user atau
pemakai cukup menyebutkan alamat dari simpul yang dimaksud.
Gambar 6. Model jaringan bus
f. Plex Network (Jaringan Kombinasi)
Merupakan jaringan yang benar-benar interactive,
dimana setiap simpul mempunyai kemampuan untuk meng-access secara langsung
tidak hanya terhadap komputer, tetapi juga dengan peralatan ataupun simpul yang
lain. Secara umum,
jaringan ini mempunyai bentuk mirip dengan jaringan bintang. Organisasi data
yang ada menggunakan de-sentralisasi, sedang untuk melakukan perawatan,
digunakan fasilitas sentralisasi.
Gambar 7. Model Jaringan kombinasi
1.
Pemanfaatan Jaringan
a. Pemakaian
peralatan secara bersama
Peralatan komputer seperti misalnya CPU, hard-disk, magnetic-tape,
printer, power suplay ataupun yang lainnya, dapat dipakai secara bersama-sama
oleh sekian banyak pemakai. Tentunya dengan cara seperti ini, pemakai bisa
lebih banyak menghemat biaya dibanding dengan cara sebelumnya, yaitu sebelum
konsep jaringan diketemukan.
Dengan adanya system ini, menyebabkan semua PC yang
tadinya bekerja sendiri dapat saling bekerja sama dalam batas-batas tertentu,
bahkan juga dengan system komputer yang lebih besar. Kerja sama juga dapat
dilakukan dapat semakin berkembang dengan adanya pertukaran data sampai saling
memakai peralatan dihubungkan dengan salah satu system komputer (resources
sharing atau juga disebut hardware sharing).
b. Hubungan Antar
Sistem Yang Berbeda
Pada saat ini banyak dijumpai merk-merk komputer dengan
pelbagai system operasi yang dimiliki. Dengan adanya system jaringan ini
memungkinkan semuanya untuk disatukan menjadi satu jaringan yang terpadu.
Pelbagai system dan merk yang berbeda dapat saling
dihubungkan pada suatu jaringan dan bila merk tersebut menggunakan protocol
yang sama, maka tidak hanya berhubungan secara pisik, tetapi juga dapat saling
berkomunikasi dan bekerja sama.
Sebuah terminal misalnya, dapat berhubungan dengan
pelbagai macam system sehingga tidak perlu setiap system memiliki terminal
sendiri. Demikian pula halnya dengan printer yang dapat digunakan secara
bersama oleh dua atau lebih system.
c. Pemakaian data
secara bersama (Sharing data)
Dengan adanya konsep jaringan yang menghubungkan system
satu dengan system lainnya, maka memungkinkan pengiriman file dari system yang
satu ke-sistem yang lain. Hal ini bahkan
mungkin dilakukan antar system yang berbeda merknya
Dengan adanya konsep jaringan, maka data dan program yang
terletak dilokasi berjauhan, kini dapat digunakan secara bersama oleh beberapa
pemakai komputer tanpa harus memindahkan kekomputer-komputer mereka terlebih
dahulu. Proses ini dinamakan proses distribusi. Suatu file data yang dapat
dipakai secara bersama juga disebut sebagai share-data.
Disamping
itu, fixed disk yang ada juga dapat dipakai secara bersama sehingga suatu PC
yang terhubung secara jaringan tidak selalu perlu memiliki suatu fixed disk
drive tersendiri. Bahkan tidak hanya disk secara keseluruhan.
Gambar
8. Sharing data pada user yang berbeda
d. Pengurangan
Kertas Kerja
Dengan adanya data dan program yang tersimpan secara
bersama, maka kebutuhan akan kertas kerja yang digunakan untuk menyimpan
pelbagai macam dokumen, akan menurun secara drastis.
Dokumen-dokumen yang ada pada akhirnya akan tersimpan
didalam suatu file database yang dapat digunakan secara bersama oleh beberapa
pemakai komputer.
e. Pemakaian
Terminal
Pemakaian terminal sebagai media input dan output pada
konsep komunikasi data, adalah sangat murah. Harga komputer dewasa ini
sangatlah murah, dan harga terminal jauh lebih murah apabila dibanding harga
sebuah komputer. Dengan demikian, terminal pada akhirnya mempunyai nilai
efisiensi dan produktifitas sedemikian tingginya.
Jaringan menyebabkan banyak pemakai dapat saling bekerja
sama tanpa harus menyebabkan ketergantungan pada satu CPU, sehingga bila CPU
tersebut tidak bekerja, maka semua pemakai tidak harus berhenti, tetapi dapat
mengalihkan pada CPU yang lain.
f. Kemudahan
mendapat informasi
Dengan adanya konsep yang saling terhubung ini, maka
waktu dan jarak kini sudah bukan menjadi masalah. Informasi yang sedemikian
berharganya, dapat segera diperoleh dalam waktu yang sangat singkat, dan
komputer dari tempat yang saling berjauhan-pun dapat saling bertukar informasi.
g. Penyebaran
informasi
Informasi yang ada dapat setiap saat disebar luaskan
melalui terminal-terminal yang ada dipelbagai tempat. Disamping itu, penerima
informasi juga dapat menjawab ataupun memberikan tanggapannya secara langsung
melalui terminal yang ada dihadapannya. Dengan demikian, distribusi dan
aksebilitasnya dapat meningkat.
h. Peningkatan
produktivitas
Jaringan komputer juga dapat digunakan untuk meningkatkan
produktivitas kerja bagi para pemakai komputer, serta kualitas produk yang
dihasilkan. Dengan kemudahan meng-access data dari pelbagai tempat, pemakai
komputer dapat memiliki waktu luang yang lebih banyak dan waktu ini dapat
digunakan untuk rekreasi, penelitian dan lain sebagainya. Semua ini dapat
digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan produktivitas.
A. HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah, “Pemanfaatan
jaringan komputer LAN Universitas Muhmmadiyah Semarang yang efektif dapat
meningkatkan produktivitas Universitas Muhammadiyah Semarang”
B.
METODE PENELITIAN
1. Subjek Penelitian
Subjek
penelitian ini adalah semua Personal Computer (PC) dan User yang terhubung
dalam Jaringan komputer LAN pada Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang.
Sampel
penelitian ditentukan secara puprosive yaitu semua Personal Computer (PC) dan
User yang terhubung dalam Jaringan komputer LAN pada Kampus Pusat Universitas
Muhammadiyah Semarang Jl. Kedungmundu Raya No. 18 Semarang.
2. Data penelitian
Data berupa data
kualitatif dan data kuantitatif, meliputi data primer dan skunder, data primer
diambil menggunakan instrumen berupa angket yang telah teruji tingkat validitas
dan reliabilitasnya. Sedangkan data sekunder didapatkan dari data-data pada UPT
Komputer Universitas Muhammadiyah Semarang, dan data-data yang ada di
Universitas Muhammadiyah Semarang.
3. Teknik Analisis
Data
Analisis data
kualitatif menggunakan analisis deskriptif kualitatif, yang menggambarkan
kondisi riil jaringan LAN dan pemanfaatannya pada Universitas Muhammadiyah Semarang.
Data kuantitatif
dianalisis menggunakan menggunakan desain korelasional, dan model regresi untuk
pengujian model pengaruh efektivitas pemanfaatan jaringan LAN Universitas
Muhammadiyah Semarang terhadap produktivitas universitas.
Adapun model
matematisnya adalah sebagai berikut.
Y’ = bo + b1X1+b2X2
+ b3X3+ b4X4 + e
Keterangan:
Y’ =
prediksi/estimasi produktivitas universitas muhammadiyah semarang
X1..4 =
faktor-faktor efektivitas pemanfaatan jaringan LAN
e =
estándar error of estimasi
bo .. 4 =
koefisien regresi
Model
dinilai bermakna/signifikan jika probabilitas hasil perhitungan kurang dari
0,05 pada taraf signifikansi 5% (taraf kepercayaan penelitian 95%).
Alat
bantu analisis data menggunakan software statistik SPSS (Statistical Product for Service Solution).
G. JADWAL
PENELITIAN
NO
|
KEGIATAN
|
WAKTU (BULAN)
|
||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
||
1
|
Persiapan Proposal
|
|||||||
2
|
Desain instrumen penelitian
|
|||||||
3
|
Ujicoba Instrumen
|
|||||||
4
|
Pengambilan Data Penelitian
|
|||||||
5
|
Tabulasi dan reduksi data
|
|||||||
6
|
Analisis data
|
|||||||
7
|
Penyusunan Laporan Penelitian
|
|||||||
8
|
Seminar Hasil Penelitian
|
PENGEMBANGAN SISTEM
1. PERLUNYA PENGEMBANGAN SISTEM
Pengembangan
Sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yg baru untuk menggantikan sistem yg lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yg telah ada.
Sebab
Perlunya pengembangan Sistem :
À Adanya permasalahan ( problems)
yg timbul pada sistem yg lama.
Permasalahan yg timbul dapat
berupa :
q Ketidakberesan
Yg menyebabkan sistem lama tidak beroperasi sesuai dgn yg
diharapkan.
Ketidakberesan ini dapat berupa :
- kecurangan yg disengaja yg menyebabkan tdk
amannya harta
- kesalahan
yg tidak disengaja
- tidak
efisiennya operasi
- tidak
ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang berlaku
q Pertumbuhan Organisasi
Á Untuk meraih
kesempatan (opportunities )
Teknologi informasi telah
berkembang dengan cepatnya.
 Adanya
instruksi-instruksi (directives)
2. PRINSIP PENGEMBANGAN SISTEM
Prinsip Pengembangan
Sistem :
À Sistem
yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
Á Sistem yang dikembangkan
adalah investasi modal yang besar.
Setiap investasi modal
harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :
q Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
Investor harus memeriksa semua alternatif yang ada dengan melihat
opportunity cost dari masing-masing
alternatif
q Investasi
yang terbaik harus bernilai
manfaat (benefit) atau
hasil baliknya harus lebih besar dari biaya untuk memperolehnya (cost). Cost-benefit analysis dapat digunakan untuk menentukan apakah proyek
investasi tsb bernilai atau tidak.
 Sistem yang
dikembangkan memerlukan orang yang
terdidik
Seperti Analis sistem,
Manajer sistem dan programmer, serta
user yang dididik dengan di
berikan on-the-job training.
à Tahapan kerja dan tugas
yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan sistem
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja & melibatkan
beberapa personil dalam bentuk suatu team untuk
menjalankannya. Siklus pengembangan Sistem ( System Development Life Cycle (SDLC)) umumnya menunjukkan
tahap - tahap kerja yg harus dilakukan.
Ä Proses Pengembangan
Sistem tidak harus urut
Å Jangan
Takut membatalkan proyek
Æ Dokumentasi harus
ada untuk pedoman
dalam pengembangan sistem
3. TAHAPAN PENGEMBANGAN
SISTEM
Tahapan Utama
Siklus hidup Pengembangan
Sistem terdiri dari:
À Perencanaan Sistem
(systems planning )
Á Analisis Sistem
(systems analysis )
 Perancangan Sistem
(systems design )
à Seleksi Sistem
(systems selection )
Ä Implementasi &
pemeliharaan sistem (system
implementation & maintenance )
Tahapan - tahapan diatas sebenarnya
merupakan tahapan didalam
pengembangan sistem teknik (engineering systems ).
Siklus
hidup pengembangan sistem
dengan langkah - langkah utamanya
adalah sebagai berikut :
Gambar Siklus
Hidup Pengembangan Sistem
4. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat
beberapa pendekatan untuk
mengembangkan sistem yaitu
:
À Dipandang
dari metodologi yang digunakan :
q Pendekatan Klasik
(Clasical approach )
Disebut
juga pengembangan tradisional / konvensional adalah pengembangan
sistem dengan mengikuti
tahapan pada system life cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya pendekatan
klasik tidak cukup digunakan untuk
mengembangkan suatu sistem informasi
yang sukses dan akan timbul
beberapa permasalahan diantaranya adalah
:
1. Pengembangan perangkat
lunak menjadi sulit.
2. Biaya
perawatan atau pemeliharaan sistem
menjadi lebih mahal
3. Kemungkinan
kesalahan sistem besar
4. Keberhasilan sistem
kurang terjamin
5. Masalah dalam
penerapan sistem
q Pendekatan Terstruktur
(structured approach )
Pendekatan
ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yg dibutuhkan dalam
pengembangan sistem.
Á Dipandang dari sasaran yang dicapai :
q Pendekatan Sepotong (piecerneal approach )
Pendekatan yg menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
q Pendekatan Sistem
(systems approach )
Pendekatan yg menekankan pada
sistem informasi sebagai
satu kesatuan terintegrasi
 Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
q Pendekatan Bawah Naik
(Bottom Up Approach )
Pendekatan
dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini
dimulai dari perumusan kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke level
atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tsb. (merupakan ciri-ciri dari pendekatan klasik
disebut juga data
analysis) .
q Pendekatan Atas
Turun
Dimulai dari level atas yaitu
level perencanaan strategi.
Pendekatan ini dimulai dengan
mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan
organisasi , kemudian dilakukan analisis
kebutuhan informasi , lalu proses
turun ke pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri
dari pendekatan terstruktur disebut juga
decision analysis )
à Dipandang dari
cara mengembangkannya :
q Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan
yg mengembangkan sistem serentak secara
menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri
pendekatan klasik )
q Pendekatan Moduler
Pendekatan
yg berusaha memecah sistem yg rumit
menjadi beberapa bagian / modul yg
sederhana (merupakan ciri -ciri
pendekatan terstruktur )
Ä Dipandang dari
teknologi yg digunakan :
q Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach )
Pendekatan
yg menerapkan perubahan menyeluruh
secara serentak penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko, juga memerlukan
investasi yg besar.
q Pendekatan Berkembang
(evolutionary approach )
Pendekatan
yg menerapkan perubahan canggih
hanya untuk aplikasi yg memerlukan saja, dan akan terus berkembang.
5. METODOLOGI
PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi
adalah :
Kesatuan
metode-metode , prosedur-prosedur,
konsep-konsep pekerjaan,
aturan-aturan dan postulat-postulat yg digunakan
oleh suatu ilmu pengetahuan , seni, atau disiplin lainnya.
Metode
adalah :
Suatu
cara / teknik yg sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya
dibuat atau diusulkan oleh :
q Penulis buku
q Peneliti
q Konsultan
q Systems house
q Pabrik software
Metodologi pengembangan sistem diklasifikasikan menjadi
3 golongan yaitu :
À Functional
decomposition methodologies ( metodologi
Pemecahan fungsional )
Á Data oriented methodologies (
metodologi orientasi data )
 Prescriptive methodologies
À Functional
decomposition methodologies ( metodologi
Pemecahan fungsional )
Menekankan
pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem
subsistem yg lebih kecil, sehingga
lebih mudah dipahami, dirancang dan diterapkan. Yang termasuk metodologi ini :
- HIPO
(Hierarchy Input Process Output )
- Stepwise
refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement ( ISR)
- Information hiding
Á Data oriented methodologies ( metodologi
orientasi data )
Menekankan
pada karakteristik dari data yg akan
diproses.
Dapat
dikelompokkan menjadi 2kelas yaitu :
- Data Flow
Oriented Methodologies
Yang termasuk dalam metodologi ini
adalah :
- SADT
(Structured Analysis and Design Technique )
- Composite Design
- Structured System Analysis &
Design (SSAD)
- Data Structure Oriented Methodologies
Yang termasuk metodologi ini adalah :
- JSD
- W/O
 Prescriptive methodologies
Yang
termasuk metodologi ini adalah :
- ISDOS (Information System Design and Optimization System )
- PLEXSYS
- PRIDE
- SDM/70
- SPEKTRUM
- SRES dan SREM
dll
6. ALAT &
TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM
Alat-alat
Pengembangan sistem yg berbentuk grafik diantaranya :
À HIPO
Diagram digunakan di metodologi HIPO
Á Data Flow Diagram digunakan
di metodologi structured systems
analysis and design
 Structured Chart
digunakan di metodologi structured
systems analysis and design
à SADT
Diagram digunakan di
metodologi SADT
Ä Warnier/Orr Diagram
digunakan di metodologi Warnier/Orr
± Jakson's Diagram digunakan di metodologi JSD (Jackson System Development)
Disamping
Alat-alat Pengembangan sistem berbentuk grafik
yg digunakan pada suatu
metodologi tertentu, masih terdapat beberapa
alat berbentuk grafik yg sifatnya
umum, alat-alat ini berupa suatu
bagan.
Bagan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
À Bagan untuk menggambarkan aktivitas
(activity charting )
q Bagan alir sistem (systems flowchart)
q Bagan alir program ( program flowchart ) yang dapat
berupa :
- Bagan
alir logika program (program
logic flowchat )
- Bagan
alir program komputer terinci
(detailed computer program flowchart )
q Bagan alir kertas
kerja (paperwork flowchart )
atau disebut bagan alir formulir
(form
flowchart )
q Bagan alir hubungan database (database
relationship flowchart )
q Bagan alir proses
(process flowchart )
q Gantt Chart
Á Bagan
untuk menggambarkan tataletak
(layout charting )
 Bagan
untuk menggambarkan hubungan
personil (personal relationship
charting )
q Bagan distribusi
kerja (Working distribution chart )
q Bagan Organisasi
(Organization Chart )
Teknik
yg tersedia untuk
pengembangan sistem biasanya
tidak khusus untuk suatu
metodologi tertentu , tetapi dapat digunakan disemua metodologi yg ada. Teknik -teknik yg digunakan :
À Teknik Manajemen Proyek yaitu :
-
CPM (Critical Path Method)
-
PERT (Program Evaluation and Review
Technique )
Teknik
ini digunakan untuk penjadualan proyek
Á Teknik
menemukan fakta (fact finding
techniques )
Teknik
yg dapat digunakan utk mengumpulkan data & menemukan fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yg ada.
Teknik
ini antara lain :
-
Wawancara (interview)
-
Observasi (observation )
-
Daftar Pertanyaan (questionaire )
-
Pengumpulan sampel (sampling )
 Teknik analisis biaya / manfaat (cost effectiveness analysis
atau cost benefit analysis )
à Teknik
menjalankan rapat
Ä Teknik
Inspeksi (Walkthrough )
Pendekatan Pengembangan Sistem
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu
Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke
Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.
Pendekatan Klasik
Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan
Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional
(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan
sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada System Life Cycle.
Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan
Klasik adalah sebagai berikut :
1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam
mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan
perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh
pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan
alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data
dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan
terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan
pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan
teknik-teknik tersebut.
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan
karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan
kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan
teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung
oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap
dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu
pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk
melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan
sistem akan menjadi lebih besar.
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil
pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang
sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem
terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital
untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.
Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan
Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba
menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.
Pendekatan terstruktur (Structured Approach)
Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir
dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya
didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan
sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku,
maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.
Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk
mengembangkan sistem yang terstruktur.
Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep
yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk
alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan
di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam
mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang
memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan
yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil
dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan
pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya,
sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan
kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)
Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level
operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari
perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke
level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi
tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari
bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan
istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan
diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti
datanya.
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)
Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari
level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai
dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah
selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan
informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke
pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur
operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri
pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap
analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah
didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi
tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak
memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran
dari kegiatan atau aplikasi itu saja).
Pendekatan Sistem (systems approach)
Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi
untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran
organisasi secara global.
Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,
sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
Pendekatan Moduler (modular approach)
Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang
sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat
waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi,
terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi
yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode
berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.
Keuntungan pendekatan terstruktur :
1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).
2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).
3. Standarisasi (standardization).
4. Orientasi ke masa datang (future orientation).
5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry)
SDLC (System Development Life Cycle) --> Siklus Hidup
Pengembangan Sistem
• Proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan
• 4(empat) tahap pertama ---> Tahap FRONT -END
* Digerakkan oleh pemakai
* Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
* Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
• 2 Tahap terakhir ---> Tahap BACK-END
* Digerakkan oleh perancang dan teknokrat
• Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
* Analisis sistem
* Desain sistem
* Implementasi sistem
+ Proses kebijakan
initiation of system project)à+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem
• Desain sistem dalam 2 tahapan :
1. Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
2. Desain sistem secara rinci/fisik
Tahap Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)à• Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan
• Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan
PERENCANAAN SISTEM.
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri :
1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun
2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun
Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.
Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem
2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
-Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan
- Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
- Menetapkan kendala proyak-proyek sistem
- Menentukan proyek-proyek sistem prioritas
- Membuat laporan perencanaan sistem
- meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
- Menunjuk team analis
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan
- Melakukan studi kelayakan
- Menilai kelayakan proyek sistem
- Membuat usulan proyek sistem
- Meminta persetujuan manajemen.
ANALISIS SISTEM
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
- Mengindentifikasikan penyebab masalah
- Mengidentifikasikan titik keputusan
- Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadual penelitian
- Mengatur jadual wawancara
- Mengatur jadual observasi
- Mengatur jadual pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
- Menganalisis kelemahan Sistem
- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
Tujuan :
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .
PERANCANGAN SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
EVALUASI DAN SELEKSI SISTEM
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.
Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :
1. Memilih penyedia teknologi.
Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb :
a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
2. Meminta proposal dari penjual
Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih.
3. Menyaring penjual
Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.
4. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.
IMPLEMENTASI SISTEM
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
- Pemilihan dan pelatihan personil
- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
- Pemrograman dan pengetesan program
- Pengetesan sistem
- Konversi sistem
3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
IV. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :
• Dipandang dari metodologi yang digunakan :
Pendekatan Klasik (Classical Approach)
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
• Dipandang dari sasaran yang dicapai :
Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)
Pendekatan Sistem (Systems Approach)
• Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem :
Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
Pendekatan Atas Turun
• Dipandang dari Cara Mengembangkannya :
Pendekatan Sistem Menyeluruh
Pendekatan Moduler
• Dipandang dari Teknologi yang digunakan :
Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)
V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.
Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:
• Penulis Buku
• Peneliti
• Konsultan
• System House
• Pabrik Software
Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan :
1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
HIPO (Hierarchy Input Process Output),
SR (Stepwise Refinement),
ISR (Iterative Stepwise Refinement),
Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Data Flow Oriented Methodologies : SADT, Composite Design, SSAD
Data Structure Oriented Methodologies : JSD, W/O
3. Prescriptive Methodologies
ISDOS, PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM
VI. ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM
Dapat berupa :
1. Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi
Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC
1. Tahap Perencanaan
• Alat dan Teknik yang digunakan:
Joint Application Development (JAD)-
Entity Relationship Diagram (ERD)-
• Tujuan utama:
Mengajukan proposal dan menentukan prioritas-
Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik PDM-
• Hasil :
Laporan sistem perencanaan
2. Tahap Analisis
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Decision Table- JAD -
Decision Tree- DFD -
Equation- Kamus Data -
Interview- ERD -
Sampling- State Transition Diagram (STD) -
Observasi- Structured English -
• Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
• Hasil :
Laporan sistem analisis
3. Tahap Perancangan Umum
• Alat dan Teknik yang digunakan :
DFD- Lembar kerja perancangan secara umum -
Kamus Data- JAD -
STD- ERD -
Decision Table- Structured English -
Equation- Decision Tree -
• Tujuan utama :
Membuat alternatif-alternatif rancangan sistem secara umum
• Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja kelayakan TELOS-
Lembar kerja faktor strategik PDM-
Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan Extendability)-
Analisis biaya dan keuntungan-
• Tujuan utama :
Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif-alternatif rancangan secara umum
• Hasil :
Laporan Evaluasi dan seleksi
5. Tahap Perancangan Rinci
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Various layout grids-
Various modeling tools-
• Tujuan utama :
Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
• Hasil :
Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)
6. Tahap Implementasi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
JAD- Software Metric -
ERD yg sudah dimodifikasi- Struktur berbentuk grafik -
Bahasa pemrograman komputer- Struktur program flowchart -
Perangkat lunak untuk pengembangan- Struktur berbentuk Bhs Inggris -
Walkthrough- Decision Table -
Test Case- Decision Tree -
Training- Equation -
Review sebelum implementasi- W/O diagram -
• Tujuan utama :
Membangun sistem baru dan mengoperasikan
• Hasil :
Laporan implementasi sistem
• Proses yang direkayasa secara logik untuk mengembangkan sistem dari tahap perencanaan sampai penerapan
• 4(empat) tahap pertama ---> Tahap FRONT -END
* Digerakkan oleh pemakai
* Untuk menyelidiki konsep sistem baru dan menentukan dengan tepat apa yang dibutuhkan para pemakai sebelum merancang sistem secara terinci
* Dokumentasi Laporan yang dibuat ditujukan untuk para pemakai sistem
• 2 Tahap terakhir ---> Tahap BACK-END
* Digerakkan oleh perancang dan teknokrat
• Proses dari pengembangan sistem yang terutama :
* Analisis sistem
* Desain sistem
* Implementasi sistem
+ Proses kebijakan
initiation of system project)à+ Perencanaan sistem dalam tahapan pengembangan sistem (proses ini merupakan tahapan sebelum dilakukan pengembangan sistem
• Desain sistem dalam 2 tahapan :
1. Desain sistem secara umum/ konsep/ makro/ logika/khusus
2. Desain sistem secara rinci/fisik
Tahap Pemeliharaan (10 -20 tahun atau lebih)à• Setelah sistem baru dikembangkan dan diimplementasikan
• Jika sistem ini tidak lagi efisien dan efektif untuk tetap digunakan, maka tidak dilanjutkan dan sistem baru dikembangkan
PERENCANAAN SISTEM.
Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta untuk mendukung operasinya setelah diterapkan.
Perencanaan sistem dapat terdiri :
1. Perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 s.d. 2 tahun
2. Perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun
Perencanaan sistem biasanya ditanggani oleh staf perencanaan sistem bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.
Proses Perencanaan Sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama yaitu sbb :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana sistem
2. Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah.
3. Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem.
Adapun tahapan dari proses perencanaan sistem untuk ketiga bagian ini adalah :
1. Merencanakan proyek-proyek sistem
-Mengkaji tujuan,perencanaan strategi dan taktik perusahaan
- Mengidentifikasikan proyek-proyek sistem
- Menetapkan sasaran proyek-proyek sistem
- Menetapkan kendala proyak-proyek sistem
- Menentukan proyek-proyek sistem prioritas
- Membuat laporan perencanaan sistem
- meminta persetujuan manajemen
2. Mempersiapkan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan
- Menunjuk team analis
- Mengumumkan proyek pengembangan sistem
3. Mendefinisikan proyek-proyek dikembangkan
- Melakukan studi kelayakan
- Menilai kelayakan proyek sistem
- Membuat usulan proyek sistem
- Meminta persetujuan manajemen.
ANALISIS SISTEM
Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai :
Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.
Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.
Langkah-langkah di Analisis Sistem :
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyeksistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci.
Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem Yaitu sbb:
1. Identify, Yaitu mengidentifikasikan masalah
- Mengindentifikasikan penyebab masalah
- Mengidentifikasikan titik keputusan
- Mengidentifikasikan personil-personil kunci
2. Understand, Yaitu memahami kerja dari sistem yang ada
- Menentukan jenis penelitian
- Merencanakan jadual penelitian
- Mengatur jadual wawancara
- Mengatur jadual observasi
- Mengatur jadual pengambilan sampel
- Membuat penugasan penelitian
- Membuat agenda wawancara
- Mengumpulkan hasil penelitian
3. Analyze, Yaitu Menganalis Sistem
- Menganalisis kelemahan Sistem
- Menganalisis kebutuhan Informasi pemakai / manajemen
4. Report, Yaitu membuat laporan hasil analisis
Tujuan :
- Pelaporan bahwa analisis telah selesai dilakukan
- Meluruskan kesalah-pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen
- Meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen
- Meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya .
PERANCANGAN SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem .
Perancangan Sistem dapat dibagi dalam dua bagian yaitu :
1. Perancangan sistem sec.umum/perancangan konseptual, perancangan logikal/perancangan sec.makro
2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
Perancangan sistem dapat diartikan sebagai berikut ini :
1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesalahan yang utuh dan berfungsi
6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
Tahap perancangan sistem mempunyai 2 tujuan utama yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
EVALUASI DAN SELEKSI SISTEM
Tahap seleksi sistem merupakan tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem informasi. Tugas ini membutuhkan pengetahuan yang cukup bagi yang melaksanakannya supaya dapat memenuhi kebutuhan rancang-bangun yang telah dilakukan. Pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemilih sistem diantaranya adalah pengetahuan tentang siapa-siapa yang menyediakan teknologi ini, cara pemilikannya dsb. Pemilih sistem juga harus paham dengan teknik-teknik evaluasi untuk menyeleksi sistem.
Langkah-langkah menyeleksi dan memilih sistem :
1. Memilih penyedia teknologi.
Kebutuhan dari teknologi sistem dapat dikelompokkan dalam empat kategori sbb :
a. perangkat keras yang sifatnya umum
b. perangkat keras yang spesifik untuk suatu aplikasi
c. perangkat lunak yang sifatnya umum
d. perangkat lunak yang spesifik untuk suatu aplikasi
2. Meminta proposal dari penjual
Jika terdapat beberapa penyedia produk dan jasa yang mungkin dapat memenuhi kebutuhan dari sistem dan tidak semua penyedia teknologi ini akan dipilih, maka pemilih sistem perlu meminta proposal dari semua penyedia teknologi yang dipilih.
3. Menyaring penjual
Tidak semua proposal yang masuk akan dievaluasi semuanya. Hanya proposal yang memenuhi syarat saja yang akan dievaluasi. Proposal yang tidak memenuhi syarat adalah proposal yang tidak sesuai.
4. Mengevaluasi penjual yang lolos saringan
Proposal yang telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yang lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yang direkomendasi. Sebelum itu perlu ditetapkan terlebih dahulu kriteria evaluasi yang akan dilakukan.
IMPLEMENTASI SISTEM
Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya , sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.
Tahap implementasi sistem terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut ini :
1. Menerapkan rencana implementasi
Rencana Implementasi dimaksudkan terutama untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama implementasi. Dalam rencana implementasi ini, semua biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan implemntasi perlu dianggarkan dalam bentuk anggaran biaya. Anggaran biaya ini selanjutnya juga berfungsi sebagai pengendalian terhadap biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan juga perlu diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk skedul waktu. Skedul waktu berfungsi sebagai pengendalian terhadap waktu implementasi.
2. Melakukan kegiatan implementasi
- Pemilihan dan pelatihan personil
- Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak
- Pemrograman dan pengetesan program
- Pengetesan sistem
- Konversi sistem
3. Tindak lanjut implementasi
Analis sistem masih perlu melakukan tindak lanjut berikutnya seteleh sistem baru diimplementasikan. Analis sistem masih perlu melakukan pengetesan penerimaan sistem. Pengetesan ini berbeda dengan pengetesan sistem yang telah dilakukan sebelumnya. Jika pada pengetesan sebelumnya digunakan data test/semu, tapi pada pengetesan ini dilakukan dengan menggunakan data sesungguhnya dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan user.
IV. PENDEKATAN PENGEMBANGAN SISTEM
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem yaitu :
• Dipandang dari metodologi yang digunakan :
Pendekatan Klasik (Classical Approach)
Pendekatan Terstruktur (Structured Approach)
• Dipandang dari sasaran yang dicapai :
Pendekatan Sepotong (Piecerneal Approach)
Pendekatan Sistem (Systems Approach)
• Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari sistem :
Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
Pendekatan Atas Turun
• Dipandang dari Cara Mengembangkannya :
Pendekatan Sistem Menyeluruh
Pendekatan Moduler
• Dipandang dari Teknologi yang digunakan :
Pendekatan Lompatan Jauh (Great Loop Approach)
Pendekatan Berkembang (Evolution Approcah)
V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM
Metodologi adalah :
Kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang diugnakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya.
Metode adalah :
Suatu cara/teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu.
Metodologi pengembangan sistem yang ada biasanya dibuat atau diusulkan oleh:
• Penulis Buku
• Peneliti
• Konsultan
• System House
• Pabrik Software
Metodologi Pengembangan Sistem diklasifikasikan menjadi 3 golongan :
1. Functional Decomposition Methodologies (Metodologi Pemecahan Fungsional)
HIPO (Hierarchy Input Process Output),
SR (Stepwise Refinement),
ISR (Iterative Stepwise Refinement),
Information Hiding
2. Data Oriented Methodologies (Metodologi Orientasi Data)
Data Flow Oriented Methodologies : SADT, Composite Design, SSAD
Data Structure Oriented Methodologies : JSD, W/O
3. Prescriptive Methodologies
ISDOS, PLEXSYS, PRIDE, SPEKTRUM
VI. ALAT DAN TEKNIK PENGEMBANGAN SISTEM
Dapat berupa :
1. Grafik
HIPO, DFD, SADT, W/O, JSD
2. Bagan
a. Bagan untuk menggambarkan aktivitas
b. Bagan untuk menggambarkan tata letak
c. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik Manajemen Proyek : CPM, PERT
• Teknik Menemukan Fkata : Wawancara, Observasi, Kuesioner, Sampling
• Teknik Analisis Biaya
• Teknik Menjalankan Rapat
• Teknik Inspeksi
Alat dan Metode yang dapat digunakan untuk setiap tahap dari SDLC
1. Tahap Perencanaan
• Alat dan Teknik yang digunakan:
Joint Application Development (JAD)-
Entity Relationship Diagram (ERD)-
• Tujuan utama:
Mengajukan proposal dan menentukan prioritas-
Proposal proyek berdasarkan Analisa kelayakan TELOS dan Faktor strategik PDM-
• Hasil :
Laporan sistem perencanaan
2. Tahap Analisis
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Decision Table- JAD -
Decision Tree- DFD -
Equation- Kamus Data -
Interview- ERD -
Sampling- State Transition Diagram (STD) -
Observasi- Structured English -
• Tujuan utama :
Investigasi, Membuat spesifikasi dan model dari kebutuhan pemakai
• Hasil :
Laporan sistem analisis
3. Tahap Perancangan Umum
• Alat dan Teknik yang digunakan :
DFD- Lembar kerja perancangan secara umum -
Kamus Data- JAD -
STD- ERD -
Decision Table- Structured English -
Equation- Decision Tree -
• Tujuan utama :
Membuat alternatif-alternatif rancangan sistem secara umum
• Hasil :
Laporan Rancangan Sistem Secara Umum
4. Tahap Evaluasi dan Seleksi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Lembar kerja kelayakan TELOS-
Lembar kerja faktor strategik PDM-
Lembar kerja MURRE (Maintainability, Usability, Reusability, Realibility dan Extendability)-
Analisis biaya dan keuntungan-
• Tujuan utama :
Mendefinisikan hasil yang optimal dari setiap alternatif-alternatif rancangan secara umum
• Hasil :
Laporan Evaluasi dan seleksi
5. Tahap Perancangan Rinci
• Alat dan Teknik yang digunakan :
Various layout grids-
Various modeling tools-
• Tujuan utama :
Membuat rancangan secara fungsional untuk : output, input, proses, control, database, dan platform teknologi
• Hasil :
Laporan rancangan rinci (blueprint untuk sistem baru)
6. Tahap Implementasi
• Alat dan Teknik yang digunakan :
JAD- Software Metric -
ERD yg sudah dimodifikasi- Struktur berbentuk grafik -
Bahasa pemrograman komputer- Struktur program flowchart -
Perangkat lunak untuk pengembangan- Struktur berbentuk Bhs Inggris -
Walkthrough- Decision Table -
Test Case- Decision Tree -
Training- Equation -
Review sebelum implementasi- W/O diagram -
• Tujuan utama :
Membangun sistem baru dan mengoperasikan
• Hasil :
Laporan implementasi sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar